Program Perluasan Areal Tanam (PAT) merupakan inisiatif dari Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi beras nasional sebagai langkah antisipatif menghadapi potensi krisis pangan. Program ini digagas sebagai respons terhadap berbagai isu global, seperti penurunan produksi pangan, ancaman kelaparan, serta kebijakan beberapa negara yang menutup ekspor bahan pangan. Melalui PAT, pemerintah berharap dapat memperluas lahan tanam padi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Selain itu, PAT juga didukung oleh peluncuran Indonesian Millennial for Modern Agriculture Corporation (IMMACO), yang bertujuan untuk mendorong partisipasi generasi muda dalam pertanian modern, sebagai salah satu solusi jangka panjang dalam menjaga keberlanjutan sektor pertanian.
Dalam kegiatan tersebut, Pj Bupati Aceh Besar, M. Iswanto, S, STP., M.M., bersama Kasdim 0101/Kota Banda Aceh dan Kajari Aceh Besar, secara simbolis menyerahkan alat semprot (hand sprayer) dan benih padi jenis Breng Lam Keut kepada Kelompok Tani (Poktan) setempat. Acara dilanjutkan dengan kegiatan tanam padi bersama yang menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah daerah, TNI, dan petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Program PAT ini diharapkan dapat memaksimalkan lahan-lahan pertanian yang sebelumnya kurang dimanfaatkan menjadi lahan produktif, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri secara mandiri dan berkelanjutan. Dengan menggunakan teknologi modern dan meningkatkan kapasitas petani, program ini bertujuan untuk menciptakan pertanian yang lebih efisien dan meningkatkan kesejahteraan petani serta masyarakat luas.
Kodim 0101/Kota Banda Aceh menyatakan dukungan penuh terhadap program PAT sebagai bagian dari komitmen TNI dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Melalui sinergi dan pendampingan kepada para petani, Kodim 0101/KBA berupaya memberikan kontribusi nyata dalam keberhasilan program ini, baik dalam bentuk pengawalan maupun sosialisasi agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya para petani di Aceh Besar.
