Dosen dan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Abulyatama (UNAYA) beserta dosen Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) secara bersama sama menyelenggarakan sosialisasi tentang pengolahan sampah organik untuk peningkatan pendapatan bagi ibu-ibu PKK di Desa Dilib Lamteungoh Kecamatan Sukamakmur Aceh Besar. Sampah-sampah padat dari lingkungan desa setelah diolah dengan proses yang diajarkan nantinya dapat dijadikan sebagai kompos/ pupuk organik bagi tanaman pekarangan atau hortikultura yang ditanam oleh penduduk desa. Melalui pengolahan sampah organik ini yang dilakukan di Desa Dilib Lamtengoh, Sibreh bagi ibu-ibu PKK akan memberikan beberapa manfaat dalam upaya mendukung program peningkatan kesehatan lingkungan dan pengelolaan sampah berkelanjutan.
Pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan beberapa bulan terakhir merupakan bagian dari kegiatan skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang didanai oleh DRTPM Kemdikbudristek Tahun 2024. Pada pelaksanaan minggu lalu dan hari Sabtu 14 September 2024 telah dilakukan rangkaian kegiatan yang meliputi penjelasan proses pembuatan kompos dari bahan baku apasaja yang dapat digunakan, proses pengadukan bahan baku yang sudah dirajang beserta pencampuran dengan larutan EM4 dan penutupan bahan baku yang telah tercampur sempurna dengan terpal plastik. Juga dilakukan proses penimbangan kompos yang sudah jadi (telah dibuat beberapa minggu sebelumnnya) dan proses sealing kompos dalam plastik 5 kg. Semua kompos yang sudah masuk dalam kantong plastik selanjutnya juga dibagikan kepada kelompok yang mengikuti pelatihan. Program ini melibatkan tim pengabdi dari berbagai disiplin ilmu dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAYA yaitu Cut Delsie Hasrina, S.E.,M.Si Ak dari Ilmu Ekonomi Akuntansi sebagai ketua tim pengabdi, dan Yuliana,S.E., M.Si dari Ilmu Ekonomi Pembangunan sebagai anggota pengabdi. Turut serta anggota pengabdi dari Fakultas Teknik USK Dr. Ir. Farid Mulana, ST., M.Eng dari ilmu Teknik Kimia. Cut Delsie hasrina mengatakan pihaknya bekerjasama antar universitas dalam upaya membangun sinergi yang berkelanjutan dengan guna terus menerus mengurangi volume sampah organik di desa guna meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Kami berusaha mengajarkan masyarakat agar mereka bisa memanfaatkan sampah disekitar rumah tangga organik, contohnya seperti daun kering, jerami, sekam padi, limbah padat nilam dan kotoran hewan untuk pembuatan pupuk organik guna menjadikan lingkung bersih sekaligus mendapatkan pendapatan dar penjualan kompos nantinya atau minimal dapat digunakan untuk tanaman sendiri daripada dibakar atau hanya dibuang begitu saja tanpa pengolahan,” ujar Dr. Farid Mulana.
Sementara Cut Delsie menambahkan bahwa dalam pembuatan pupuk organik ini sendiri menggunakan lahan kosong milik salah satu warga guna untuk membantu masyarakat mengelola pupuk organik mereka dengan lebih teratur, mudah akses dan efisien. Dengan mengomposkan, daun kering, jerami, sekam padi, limbah padat nilam dan kotoran hewan serta bahan organik lainnya, diharapkan jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sementara yang juga tersedia di desa ini bisa dikurangi secara signifikan.
“Pupuk organik yang dihasilkan dari berbagai sampah dapat digunakan untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan, dan meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air. Ini sangat bermanfaat untuk pertanian dan kebun rumah tangga,” tambah Dr. Farid.
Sementara itu, Yuliana menambahkan bahwa sampah organik bisa menjadi alternatif pengganti pupuk yang dari hari ke hari semakin mahal.“Dengan membuat pupuk organik sendiri, masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang relatif mahal dan berbahaya karena dapat mencemari lingkungan. pupuk organik adalah alternatif yang lebih alami dan berkelanjutan,” tuturnya.
Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini juga melibatkan dua mahasiswa dari Program Studi Ekonomi Akuntansi Universitas Abulyatama yaitu Ulya Amanda Dan Nazwa Khalisa dan dua mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Universitas Syiah Kuala. Keterlibatan mahasiswa dalam program ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata mahasiswa dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, serta menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dalam situasi nyata.
Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini di Desa Dilib Lamteungoh ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah gampong dan ibu-ibu PKK serta pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Abulyatama
Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti program ini, dikarenakan pembuatan pupuk organik ini menggunakan bahan –bahan dari sekitar rumah tangga dan lingkungan, hal ini termasuk mudah untuk dilakukan. Saat ini pembuatan pupuk organik dilakukan untuk masing-masing rumah yang bersedia menjadi anggota kelompok dari pupuk organik, langkah selanjutnya adalah membuat pupuk organik secara kolektif yang lebih besar yang dapat digunakan secara bersama-sama.
“Dengan adanya program ini masyarakat diharapkan dapat menerapkan teknik komposting di rumah untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk organik berkualitas yang dapat digunakan untuk menjaga lingkungan, memperbaiki kesuburan tanah dan tanaman, serta mendukung perekonomian masyarakat,” tutup ketua pengabdi Cut Delsie.[]