-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PIM Gelar Parade Kebaya Nusantara di Lokasi Car Free Day Banda Aceh 21 Juli 2024

Kamis, 18 Juli 2024 | 02.32 WIB | Last Updated 2024-07-18T09:32:31Z
BANDA ACEH - Organisasi Perempuan Indonesia Maju (PIM) Aceh bekerja sama dengan Pemerintah Aceh menggelar Parade Kebaya Nusantara 2024.

Kegiatan tersebut akan berlangsung pada 21 Juli 2024 di lokasi Car Free Day (CFD) Banda Aceh.

Ketua Panitia Kegiatan Hari Kebaya Nusantara Pocut Andi Nurul Iskandar S Sos mengatakan Parade Kebaya Nusantara terbuka untuk umum dengan peserta dari umur 18 tahun ke atas.

Setiap peserta dikenakan uang pendaftaran Rp 50 ribu dengan memperebutkan berbagai hadiah menarik yang disediakan panitia.
"Untuk tahun ini kegiatan Parade Kebaya Nusantara 2024 mengangkat tema 'Pesona Batik dan Tenun Aceh dengan Kebaya'. Sedangkan pesertanya terbuka untuk umum," ungkap Pocut, Rabu (17/7/24).

Bagi peserta yang berminat dapat mendaftarkan diri pada panitia dengan menghubungi nomor kontak: 081269423233 (Cut Oenyak) dan 081377201911 (Ken Endah).

Menurut rencana kegiatan ini akan dibuka langsung oleh Ketua PKK Aceh Mellani Subarni.

Nilai sejarah

Sementara itu Ketua Umum Perempuan Indonesia Maju (PIM) Aceh  Prof Adjunct Dr Marniati yang memprakarsai kegiatan itu mengatakan Tenun Aceh tidak sekadar kain saja, melainkan kaya akan nilai sejarah yang kental dan merupakan salah satu kain tertua yang ada di Indonesia. 

Kerajinan Tenun Aceh sudah ada sejak zaman penjajahan, bahkan sudah digunakan oleh para pejuang Aceh pada abad 16-17.

Selain digunakan oleh para pejuang, kain khas Aceh itu juga banyak digunakan untuk pelengkap pakaian raja. Biasanya dilingkarkan di pinggang sampai batas lutut dan juga dililitkan melintang badan. 

Seiring dengan pergantian zaman, kain Tenun Aceh saat ini sering digunakan untuk berbagai hajatan sakral, seperti pakaian pengantin, sunatan maupun dalam kegiatan kebudayaan.

Kain khas Aceh identik dengan motif berdasarkan sejarah dan cerita kebudayaan yang cukup umum di masyarakat. Selain itu, salah satu keunikan kain Tenun Aceh adalah memiliki gemerlap dengan tampilan warna, corak, dan kilauan emas yang terpancar dari tenun yang dipakainya, sebut Prof Adjunct Dr Marniati yang juga Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI).

Disebutkan kain Tenun Aceh atau lebih dikenal Songket Aceh tak hanya sekadar kerajinan tangan. Beragam motif yang diciptakan sarat dengan makna untuk menjelaskan falsafah hidup masyarakat Aceh yang religius. 

Keberadaan kain Songket Aceh pernah mengalami masa keemasan dan bahkan sampai diekspor ke mancanegara. Salah satu daya tariknya adalah karena motifnya sangat beragam. Biasanya juga ditambah aneka ornamen membuat kain tenun tersebut terlihat semakin elegan.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional. Hal ini tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional.

Dalam Keppres juga dituangkan sejumlah pertimbangan penetapan 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional. Pertimbangan tersebut, yaitu:

Pertama, kebaya merupakan identitas nasional perekat bangsa yang bersifat lintas etnis dan telah berkembang menjadi aset budaya yang sangat berharga sehingga perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya.

Kedua, kebaya berkembang menjadi busana yang digunakan secara nasional dalam berbagai kegiatan baik yang berskala nasional maupun internasional.

Ketiga, bahwa Kongres Wanita Indonesia X yang dihadiri oleh Presiden Soekarno dinyatakan bahwa revolusi Indonesia tidak dapat berjalan tanpa keterlibatan perempuan di mana seluruh perempuan yang hadir pada kongres tersebut memakai kain kebaya.(*)
close