-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Peringati Hari Kebaya Nasional, Ketua PIM Ajak Wanita Indonesia Pakai Kebaya dan Batik Tenun Aceh

Kamis, 18 Juli 2024 | 02.27 WIB | Last Updated 2024-07-18T09:28:16Z
BANDA ACEH - Ketua Perempuan Indonesia Maju (PIM) Aceh Prof Adjunct Dr Marniati MKes mengajak wanita Indonesia, khususnya perempuan Aceh untuk memakai kebaya dan batik tenun Aceh sebagai suatu kebanggaan warisan sejarah.

Ajakan tersebut disuarakan dalam rangka memperingati Hari Kebaya Nasional yang jatuh setiap 24 Juli.

Dalam kaitan Hari Kebaya Nasional tersebut, PIM bekerja sama dengan Pemerintah Aceh juga menggelar Parade Kebaya Nusantara 2024 sekaligus memperkenalkan batik tenun Aceh dengan Kebaya ke kancah Nasional dan Internasional.
Prof Adjunct Dr Marniati menyebutkan Tenun Aceh merupakan tenun tua yang sudah ada berabad-abad lalu. Tak hanya sekadar kerajinan tangan, motif-motif itu diciptakan untuk menjelaskan falsafah hidup masyarakat Aceh. 

"Tenun Aceh atau yang lebih dikenal songket Aceh merupakan salah satu jenis kain tenun tua yang dikenal memiliki corak yang khas," ujar Rektor Universitas Ubudiyah (UUI) itu.

Disebutkan kain khas Aceh atau dikenal dengan Songket Aceh identik dengan motif berdasarkan sejarah dan cerita kebudayaan yang cukup umum di masyarakat. Selain itu, katanya, salah satu keunikan kain Tenun Aceh atau Songket Aceh adalah memiliki gemerlap dengan tampilan warna, corak, dan kilauan emas yang terpancar dari tenun yang dipakainya.

Batik Tenun Aceh tidak kalah bersaing dengan batik-batik di luar Aceh, dan nanti di kegiatan ini akan kita buktikan kalau batik Tenun Aceh dapat bersaing dengan batik lainnya di nusantara, ujar Marniati yang juga perempuan pengusaha Aceh yang terbilang sukses dengan berbagai bisnis dan usaha.

Disebutkan kain Tenun Aceh atau lebih dikenal Songket Aceh tak hanya sekadar kerajinan tangan. Beragam motif yang diciptakan sarat dengan makna untuk menjelaskan falsafah hidup masyarakat Aceh yang religius. 

"Songket Aceh pernah mengalami masa keemasan dan bahkan sampai diekspor ke luar negeri. Salah satu daya tariknya adalah karena motifnya sangat beragam. Biasanya juga ditambah aneka ornamen yang membuat kain tenun ini tampak elegan," ujarnya.

Tokoh perempuan Aceh Dra Hj Zulhafah MSi menyambut baik kegiatan Parade Kebaya Nusantara 2024 yang dilaksanakan Perempuan Indonesia Maju (PIM) Aceh dalam rangka Hari Kebaya Nasional.

Ini kegiatan yang sangat bagus apalagi mengangkat tema 'Pesona Batik dan Tenun Aceh dengan Kebaya' secara langsung telah mempromosikan batik tenun Aceh," ujar Zulhafah yang juga salah satu pengurus PIM Aceh.

Zulhafah menambahkan batik tenun Aceh sangat spesial dan mempunyai motif yang berbeda dengan jenis batik di nusantara.

Ajang Parade Kebaya Nusantara

Sementara itu Organisasi Perempuan Indonesia Maju (PIM) Aceh bekerja sama dengan Pemerintah Aceh membuka pendaftaran lomba peragaan busana atau Parade Kebaya Nusantara dengan tema "Pesona Batik dan Tenun Aceh dengan Kebaya".

Kegiatan tersebut akan berlangsung di lokasi Car Free Day (CFD) Banda Aceh, Minggu (24/7/2024) dalam rangka memperingati Hari Kebaya Nasional yang jatuh setiap 24 Juli.

Ketua Panitia Kegiatan Hari Kebaya Nusantara Pocut Andi Nurul Iskandar S Sos mengatakan Parade Kebaya Nusantara terbuka untuk umum dengan peserta dari umur 18 tahun ke atas.

Setiap peserta dikenakan uang pendaftaran Rp 50 ribu dengan memperebutkan berbagai hadiah menarik yang disediakan panitia.

"Untuk tahun ini kegiatan Parade Kebaya Nusantara 2024 mengangkat tema 'Pesona Batik dan Tenun Aceh dengan Kebaya'. Sedangkan pesertanya terbuka untuk umum," ungkap Pocut, Selasa (15/07/24).

Bagi peserta yang berminat dapat mendaftarkan diri pada panitia dengan menghubungi nomor kontak: 081269423233 (Cut Oenyak) dan 081377201911 (Ken Endah).

Menurut rencana kegiatan ini akan dibuka langsung oleh Ketua PKK Aceh Mellani Subarni.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional. Hal ini tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional.

Dalam Keppres juga dituangkan sejumlah pertimbangan penetapan 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional. Pertimbangan tersebut, yaitu:

Pertama, kebaya merupakan identitas nasional perekat bangsa yang bersifat lintas etnis dan telah berkembang menjadi aset budaya yang sangat berharga sehingga perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya.

Kedua, kebaya berkembang menjadi busana yang digunakan secara nasional dalam berbagai kegiatan baik yang berskala nasional maupun internasional.

Ketiga, bahwa Kongres Wanita Indonesia X yang dihadiri oleh Presiden Soekarno dinyatakan bahwa revolusi Indonesia tidak dapat berjalan tanpa keterlibatan perempuan di mana seluruh perempuan yang hadir pada kongres tersebut memakai kain kebaya.(*)
close