Dalam projek tersebut, SD 54 Banda Aceh mengangkat tema " Keberagaman Profesi di Lingkungan SDN 54 Banda Aceh"turut hadir Kabid Pembinaan sekolah dasar pendidikan kota Banda Aceh, wakil ketua dewan Usman SE. M.Si, muspika Syiah Kuala, Kechik peurada Utama dan anggota dewan Irwansyah Fraksi Gerindra Kota Banda Aceh.
Kepala SD Negeri 54 Banda Aceh, Teuku Murthalla, SPd MSi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu unsur dari kurikulum merdeka.
SDN 54 Banda Aceh juga merupakan salah satu dari sembilan sekolah penggerak yang ada di Banda Aceh.
"Jadi sekolah penggerak ini, adalah yang perdana memulai kurikulum merdeka. Dan dari kurikulum itu juga ada namanya projek pancasila. Dimana setiap semester harus dilaksanakan minimal satu kali kegiatan," kata Murthalla kepada Sabtu (11/2/2023).
Untuk semester kali ini pihaknya mengangkat tema keberagaman profesi agar murid bisa memahami sebuah profesi kerja, dan apa saja ruang lingkup serta tugasnya masing masing.
Mulai dari profesi pilot, dokter dan sebagainya diperagakan oleh para murid sekolah tersebut.
"Selama semester ini juga, mulai dari guru dan murid kita itu terus mencoba memahami apa keprofesian ini. Bagaimana cara mendapatkan profesi seorang pilot," ujarnya.
"Setelah anak-anak paham profesi itu, baru hari ini kegiatan puncaknya dimana parade P5 yang dipentaskan di dalam sekolah," sambungnya.
Ia juga berterima kasih kepada masyarakat dan wali murid yang telah mendukung acara tersebut.
Kemudian kerjasama guru dan dinas terkait yang turut ambil bagian dalam kegiatan itu.
Murthalla berharap, nantinya program tersebut bisa dilaksanakan di sekolah lain di Banda Aceh.
"Jadi ini pemahaman dini kepada murid. Bukan hanya profesi dan juga ada bagaimana cara menghargai suku bangsa. Kita harap sekolah lain juga dapat mengikuti program ini," pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Sulaiman Bakri SPd MPd mengatakan pihaknya sangat mendukung dan memberi apresiasi kepada SDN 54 Banda Aceh yang melaksanakan kegiatan projek penguatan profil pelajar pancasila.
Pasalnya, pembelajarannya yang berbasis projek (project based learning) memberi ruang dan waktu untuk peserta didik dalam mengembangkan kompetensinya dan memperkuat karakter profil pelajar pancasila.
"Sehingga dapat meningkatkan Nilai Literasi, Numerasi dan Nilai Kemandirian bagi Siswa Kota Banda Aceh," kata Sulaiman.
Sulaiman Bakri juga mengingatkan untuk semua projek yang dilaksanakan adanya integrasi nilai-nilai kearifan lokal terutama nilai islami, adat istiadat, dan Bahasa Aceh sehingga siswa dapat pembelajaran tentang kearifan lokal Aceh.
"Kami juga mengharapkan semua sekolah dapat melaksanakan Project Based Learning ini, bukan hanya bagi sekolah penggerak saja, tetapi dapat diikuti oleh sekolah lainnya," pungkasnya.
Sumber : Serambi.Com
