Banda Aceh - Pada hari Selasa, 6 September 2022, telah dilaksanakan kegiatan kick off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Aceh di Pendopo Gubernur Aceh. Kegiatan tersebut dihadiri dihadiri oleh Pj. Gubernur Aceh, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Bupati/Walikota se Aceh, Kepala Perwakilan Kemenkeu Aceh, Satgas Pangan Polda Aceh, Kodam Iskandar Muda, Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), Bulog, BPS, Gabungan Kelompok Tani, Dayah/Pesantren, Pedagang Besar, dan segenap TPID Aceh.
• Kegiatan tersebut diawali dengan arahan Pj. Gubernur Aceh, Achmad Marzuki. Beliau menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pentingnya penguatan sinergitas dan komitmen dari seluruh stakeholder baik di level provinsi maupun kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan, inflasi, stunting dan berbagai permasalahan yang saat ini sedang kita hadapi.
a. Komunikasi publik yang efektif untuk menjaga ekspektasi inflasi,
b. Optimalisasi peran TPID baik di level provinsi maupun kabupaten/kota.
c. Optimalisasi peran satgas pangan dalam pemantauan ketersediaan pasokan dan harga.
d. BBM Subsidi untuk yang tidak mampu,
e. Gerakan Hemat Energi
f. Gerakan Tanaman Cepat Panen, baik skala besar ataupun skala rumahan.
g. Kerjasama Antar Daerah dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan.
h. Jaringan Pengaman Sosial untuk menjaga daya beli masyarakat.
i. Umumkan Inflasi untuk menjaga persepsi positif masyarakat j. Jadikan Isu Prioritas dan Utama.
k. Optimalisasi pemanfaatan angkutan umum untuk mobilisasi.
l. Mendorong upaya distribusi pangan di daerah.
m. Pembangunan pusat logistik pangan Aceh di Banda Aceh, Lhokseumawe, Meulaboh, dan Subulussalam.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani dengan beberapa poin penting sebagai berikut: 1. Secara umum, tingginya risiko peningkatan inflasi komoditas pangan (volatile food) disebabkan adanya mismatch antara permintaan dan penawaran yang diamplifikasi dengan kendala distribusi. Secara lebih rinci, beberapa penyebab inflasi komoditas pangan adalah sebagai berikut:
2. Menindaklanjuti 10 quick win yang diinisiasi oleh Pj. Gubernur Aceh, Bank Indonesia bersama Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota seleuruh Aceh telah merumuskan beberapa program unggulan tanggap inflasi yang diharapkan dapat menjadi solusi baik dari sisi produksi, distribusi dan permintaan. Secara lebih rinci, 6 program unggulan tanggap inflasi tahun 2022 adalah sebagai berikut:
1. Gerakan Tanam Komoditi Cepat Panen (Cabai, Bawang) Di Kebun Rakyat / Pekarangan / Urban Farming Dan Pengaturan Pola Tanam (Oleh: DISTANBUN, BI, KODAM IM)
Pengembangan Kawasan Komoditas Tanam Cabai di Aceh Barat, Nagan Raya, dan Pidie Jaya (Distanbun)
Pengembangan Bawang Merah di Pidie, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan Aceh Besar (Distanbun)
Pengembangan Kawasan Komoditas Jagung Unggul di Aceh Besar (Distanbun)
Gertam 17.000 Polybag Bibit Cabai Merah di Pekarangan Rumah Prajurit dalam rangka Urban Farming (BI, Kodam IM)
Gertam 60.000 Bibit Cabai Merah dg Bantuan Alsintan di 3 Dayah /
Poktan (BI)
• Gerakan Pembuatan Pupuk Organik dg Bantuan Peralatan di Kuta Malaka Aceh Besar (BI) Penyerahan Benih Cabai Merah dan Saprodi kepada Poktan dan
Ponpes di Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Bireuen (BI) 2. Program Menjaga Pasokan Pangan Strategis (Oleh: DISNAK)
Pengadaan Bebek dan Ayam di Aceh Utara, Aceh Besar, Bireuen, Gayo Lues (Disnak)
Pengadaan Pakan Unggas, Pakan Konsentrat, dan Pengembangan Pakan Hijauan di Aceh Timur, Aceh Besar, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Jaya, Aceh Utara, Nagan Raya (Disnak)
Pengadaan Sapi Lokal Jantan Bakalan di Aceh Timur (Disnak) 3. Operasi Pasar / Pasar Murah / Toko Tani / Toko Kita Dan Subsidi Ongkos Angkut Dari Produsen Ke Pasar (Oleh: DISPERINDAG, DINAS PANGAN, FK BUMN, BI, DISTANBUN, BULOG)
Pasar Murah di 23 Kab/Kota se-Aceh(Disperindag)
Gelar Pangan Murah di Banda Aceh (Dinas Pangan)
Bazar Murah di Banda Aceh dan Sigli (FK BUMN dan BI), Toko Tani (Distanbun, Toko Kita (Bulog)
4. Upaya Menjaga Stok Pangan Di Pasar (Oleh: DINAS PANGAN, BI, BULOG) Kerja Sama Antar Daerah, Menghubungkan Pedagang Besar Pasar Induk Lambaro dg Pedagang Pengepul di Daerah Produksi Sumut (BI, Dinas Pangan)
Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga (KSPH) (Bulog)
Pembangunan / Ground Breaking Cold Storage Bawang Merah di Pidie (Dinas Pangan)
5. Upaya Perbaikan Mekanisme Distribusi Pasokan Komoditas Pangan. (Oleh: BI, BIRO EKONOMI)
Pemetaan Pelaku Pasar, yaitu Pedagang Besar/Distributor dan Pedagang Pengepul/Produsen (BI)
BUMD Pangan sebagai lembaga buffer (offtaker lokal dan Pedagang Antar Daerah) dan contract farming dengan petani (Biro Ekonomi)
6. Program Industri Pengolahan Pangan Dan Kampanye Konsumsi Produk
Olahan (Oleh: DISNAK, DISKOMINFO)
• Demplot Pengolahan Susu Kambing dan Telur Bebek di Bireuen, Pidie, Aceh Besar (Disnak)
Kampanye Konsumsi Produk Olahan Pangan Lokal (Diskominfo) Sebagai simbol penguatan kolaborasi dan sinergi pengendalian inflasi | pangan, acara dilanjutkan dengan seremonial kick off GNPIP Provinsi Aceh yang dilakukan oleh Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh Achris Sarwani dan Kepala Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh Safuadi. Kick off tersebut sebagai simbol semangat kolaborasi dan sinergi dalam mengendalikan inflasi komoditas pangan.
Sebagai simbolis pelaksanaan 6 program unggulan tanggap inflasi tahun 2022, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan Kepala Bank Indonesia Aceh Achris Sarwani menyerahkan secara simbolis bantuan atau dukungan:
1. Gerakan Tanam 60.000 Bibit Cabai kepada Dayah Najatul Fata Lhoong Aceh Besar, Dayah Mahyal Ulum Al-Azizah Sibreh Aceh Besar, dan Gapoktan bertani Kuta Cot Gli Aceh Besar.
2. Garakan Tanam 17.000 Bibit Cabai Merah dalam rangka Program Urban
Farming kepada Asisten Teritorial Kodam Iskandar Muda.
3. Ground Breaking Cold Storage Bawang Merah di Pidie kepada Bupati Pidie.
4. Pengadaan Sapi Lokal Jantan Bakalan kepada Bupati Aceh Timur
5. Pengembangan produksi pupuk organik kepada Kelompok Tani Maju Bersama Kuta Malaka Aceh Besar.
6. Kerjasama Antar Daerah (KAD) antara Pedagang Besar Lambaro dengan Juli Tani Deli Serdang Sumatera Utara.